SMP Quranic Science Boarding School

Jl. Radinal Muchtar, Jagabaya Desa Rajadatu Kec. Cineam Kab. Tasikmalaya Jawa Barat 46198

"TERAKREDITASI A"

Hafizh, Cerdas & Mampu Memimpin

Membina Kesehatan Jasmani dalam Projek Olahraga SMP dan SMA QSBS Al-Kautsar 561

Kamis, 09 Desember 2021 ~ Oleh Admin QSBS ~ Dilihat 941 Kali

Santri yang hebat dan kuat merupakan impian yang dimiliki setiap orang tua. Santri yang memiliki kesehatan dan kekuatan jasmani adalah pondasi terlaksananya kekhusyukan beribadah, membangun imun tubuh dan terhindar dari berbagai jenis penyakit. Seperti kondisi dua tahun ini pandemi COVID 19 masih berlangsung. Kita sangat perlu menjaga kesehatan tubuh dengan sangat ekstra.  Memelihara kesehatan jasmani salah satunya dengan berolahraga. Olahraga merupakan salah satu cara paling praktis dan sederhana untuk menjaga kesehatan tubuh, tetapi masih sering kali pelaksanaannya diabaikan. Padahal, dengan berolahraga dan aktif bergerak secara rutin, tubuh dapat lebih bugar dan kesehatan pun akan tetap terjaga.

Di SMP dan SMA QSBS Al-Kautsar 561 mata pelajaran olahraga merupakan salah satu mata pelajaran yang diprojekkan. Setiap tingkatan memiliki materi pelajaran olahraga yang berbeda sesuai silabus mata pelajaran olahraga dari Kemendikbud. Projek ini dimulai dari hari Sabtu tanggal 13 November 2021, selain itu dilakukan juga penilaian untuk materi bela diri kelas 9. Tujuannya agar santri bisa membangun jiwa yang tangguh, memiliki sikap percaya diri dan berani dalam membela ketidakadilan. Selama empat bulan kelas IX akhwat yang terdiri dari kelas Sutayta dan Fatima sudah mempelajari ilmu bela diri Karate dengan guru Pembina Tita Herawati, S.Pd. Kelas IX ikhwan yang terdiri dari kelas Rumi dan Ibnu Haytam dibimbing untuk pelajaran pencak silat oleh guru pembina Helmi Herliana, S.T. Pelaksanaan penilaian bertempat di lapangan baru SMP dan SMA QSBS Al-kautsar 561 dengan lancar dan menyenangkan. Santri diwajibkan menguasai teknik dasar bela diri, pengetahuan bela diri dan gerakan-gerakan terapannya.

Pada tanggal 22 – 25 November 2021 projek olahraga dilaksanakan untuk kelas VII, VIII dan IX. Untuk kelas VI, santri diharuskan memiliki kompetensi untuk lari jarak pendek dengan kisaran jarak 100 meter. Penilaian kelas Ikhwan (Ibnu Sina, Arrazi dan Alzahrawi) dilakukan oleh guru olahraga Pak Heri Herdiman, S. Pd. sedangkan penilaian untuk kelas akhwat (Rufaida dan Al-Shifa) dilakukan oleh Tita Herawati, S.Pd. Tujuan diadakannya lari jarak pendek ini untuk mengetahui kecepatan dan mengetes fokus santri dalam mencapai tujuannya. Dengan konsentrasi yang penuh, mereka berhasil mencatat perolehan waktu dari 9-13 detik.

Kelas VII akhwat dan Ikhwan teknisnya sama, dilakukan penilaian oleh guru yang sama. Namun yang menjadi pembeda adalah materi yang diajarkan yakni lari estafet. Lari estafet merupakan kegiatan lari berkelompok dengan menggunakan bambu sebagai alat yang harus dipegang dari satu orang ke orang lainnya. Tujuan lari estafet yakni meningkatkan kekompakan tim. Setiap individu memperhitungkan kecepatan yang maksimal agar perolehan waktu per kelompok sedikit. Ikhwan maupun akhwat dibagi kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari empat orang. Lari estafet memerlukan trek lari yang sangat panjang namun guru olahraga berinisiatif memodifikasi lari estafet. Pelaksanaannya, dua santri bersiap di setiap ujung lapangan. Di garis start (ujung sebelah kanan lapang), satu santri memulai lari dengan membawa bambu, bambu tersebut harus diserahkan ke orang kedua yang ada di ujung kiri lapang. Setelah orang kedua menerima bambu, orang kedua berlari ke ujung kanan lapang dan seterusnya menyerahkan bambu hingga ke orang keempat yang mengakhiri lari. Itulah modifikasi lari estafet dengan panjang lapang kurang lebih 100 meter.

Tanggal 26 barulah pelaksanaan projek olahraga  untuk jenjang SMA dilaksanakan, dimulai dari jenjang kelas X dan kelas XI. Penilaian kelas X Ikhwan terdiri dari X IPA 2 dan X IPS 1 dites oleh guru olahraga Pak Heri Herdiman, S. Pd. sedangkan penilaian untuk kelas akhwat (X IPA 1 dan X IPS 1) dilakukan oleh Tita Herawati, S.Pd. Kelas X harus memiliki kompetensi untuk lari estafet. Lari estafet merupakan kegiatan lari berkelompok dengan menggunakan bambu sebagai alat yang harus dipegang dari satu orang ke orang lainnya. Tujuan lari estafet yakni meningkatkan kekompakan tim. Setiap individu memperhitungkan kecepatan yang maksimal agar perolehan waktu per kelompok sedikit. Ikhwan maupun akhwat dibagi kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang. Lari estafet memerlukan trek lari yang sangat panjang namun guru olahraga berinisiatif memodifikasi lari estafet. Pelaksanaannya, dua santri bersiap di setiap ujung lapangan. Di garis start satu santri memulai lari dengan membawa bambu, bambu tersebut harus diserahkan ke orang kedua yang ada di ujung kiri lapang. Setelah orang kedua menerima bambu, orang kedua berlari ke ujung kanan lapang dan seterusnya menyerahkan bambu hingga ke orang keempat yang mengakhiri lari. Itulah modifikasi lari estafet dengan panjang lapang kurang lebih 100 meter.

Untuk kelas XI IPA dan IPS, santri diharuskan memiliki kompetensi bermain bola volly. Permainan bola volly merupakan permainan bola besar yang sangat menyenangkan. Dimulai dari pemberian materi dasar service bawah dan berlanjut ke passing atas dan passing bawah. Permainan bola Volly bertujuan meningkatkan kepekaan dan fokus terhadap bola yang datang ke arah pemain. Mereka dituntut jeli dan berusaha mengejar bola yang mengarah ke tanah. Menurut tuturan anak-anak, ermainan bola volly terlihat sangat mudah namun dalam pelaksanaannya tidak semudah yang terlihat. Kekuatan fisik terutama tangan sangat diperlukan. Pemanasan yang tidak benar akan memperburuk kondisi pasca bermain bola volly. Lengan akan terasa sakit untuk beberapa hari.

 

KOMENTARI TULISAN INI

  1. TULISAN TERKAIT