SMP Quranic Science Boarding School

Jl. Radinal Muchtar, Jagabaya Desa Rajadatu Kec. Cineam Kab. Tasikmalaya Jawa Barat 46198

"TERAKREDITASI A"

Hafizh, Cerdas & Mampu Memimpin

Mendidik Santri QSBS Agar ‘eM eM’

Jum'at, 18 Maret 2022 ~ Oleh Admin QSBS ~ Dilihat 1011 Kali

eM eM singkatan dari Mau dan Mampu. Mau dan Mampu adalah dua kata yang saling terikat. Mau adalah sungguh-sungguh suka hendak, sedangkan Mampu adalah sanggup melakukan sesuatu. Mau dan Mampu berarti sungguh-sungguh suka melakukan dan sanggup melakukan sesuatu. Mau adalah kebutalan tekad dalam melaksanakan sesuatu. Kemauan yang keras tentu akan menghasilkan hasil yang baik pula. Mau adalah pondasi awal kita dalam memulai selanjut berhasil atau tidak berhasilnya dipengaruhi oleh ke-mampu-an para siswa. Melalui atomic habits dan proses belajarlah siswa mendapatkan kesempatan untuk memiliki kecakapan agar menjadi mampu melakukan berbagai tindakan bermakna.

Tidaklah mudah menjadikan siswa untuk mau belajar dan keinginan untuk mau berubah. Kemauan yang kuat untuk melakukan peningkatan diri perlahan tapi pasti seorang siswa sedang menaiki tangga menuju kemampuan dirinya. Setelah mau maka akan menjadi mampu.

Bagaimana caranya para siswa dapat distimulasi agar kemauan untuk berubah dapat dilakukan dan ditingkatkan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita coba cermati apa sajakah yang melatarbelakangi agar siswa mau melakukan sesuatu perbaikan dalam diri masing-masing, adalah sebagai berikut:

  • Mau karena hobby
  • Mau karena bakat
  • Mau karena ada yang ingin dicapai
  • Mau karena dorongan orang lain
  • Mau karena cita-cita ideal
  • Mau karena untuk kebanggaan diri
  • Mau karena ingin berprestasi
  • Mau karena dipaksa keadaan
  • Mau karena menyenangkan dirinya
  • Mau karena ada iming-iming hadiah
  • Mau karena meminta persyaratan yang harus dipenuhi
  • Mau karena ikut-ikutan teman
  • Mau karena kesadaran diri/tergugah

Jadi sebagai orang tua dan guru harus jeli dimana dan bagaimana menemukan tombol/titik tumpu kemauan para putra atau siswanya. Dengan cara apa agar mereka mau untuk melakukan perubahan dan perbaikan diri untuk mengaktifkan potensinya menjadi mampu.

 

Tujuan akhir (output) sebuah Pendidikan adalah agar siswa Mau dan Mampu (Posisi Kuadran I) menjadi siswa prestasi dan ungul. Untuk itu posisi dan perubahan dapat digolongkan sebagai berikut:

  • Seorang siswa pada posisi kuadran II , didorong agar mau mengubah diri menuju kuadran I (Kuadran Prestasi atau Unggul).
  • Seorang siswa pada posisi terpuruk (Kuadran III), maka yang dilakukan mengubah dirinya untuk mau sementara transit di Kuadran IV untuk mengasah dirinya . Kemudian dengan motivasi

kuat untuk mengubah dirinya dengan semangat menuju Kuadran I (Kuadran Prestasi dan Unggul).

Melalui Pendidikan dan Kepesantrenan secara terpadu di QSBS AK-561 membentuk siswa/santri yang membekali kemampuan yaitu, sebagai berikut:

  • Membentuk siswa/santri berakidah melalui tarbiyah aqidiyah agar mampu menghayati tauhid rububiyyah, uluhiyyah, dan asma wa shifatuluhiyah.
  • Membentuk siswa/santri berakhlak mulia melalui tarbiyah khaluqiyah agar mampu dan memiliki kepribadian
  • Membentuk siswa/santri pandai berfikir melalui tarbiyah fikriyah agar mampu berfikir cerdas yang akan menjadi intelektual
  • Membentuk siswa/santri terampil, kreatif, inovatif dan responsif melalui tarbiyah amaliyah agar mampu dan memiliki skill dan keahlian yang dapat diandalkan
  • Membentuk siswa/santri sehat dan bugar melalui tarbiyah jismiyah agar mampu menjaga kesehatan fisik dengan sempurna.

Alhamdulillah, Wallahu a'lam bishawab.

Tasikmalaya, 17 Maret 2022 M/14 Sya’ban 1443 H

Oleh:

Abah Runjai Wangsa L. (MU)

Pembina Yayasan Al Kautsar 561

KOMENTARI TULISAN INI

  1. TULISAN TERKAIT